PENDIDIKAN dan PEMBANGUNAN NASIONAL
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Pendidikan.
Dosen pengampu: Suprapti,
M.Pd.
Disusun oleh:
1.
Anik
Puspitasari 123221033
2.
Anis
Yunita Sari 123221034
3.
Anisa
Mandiri 123221035
4.
Annisa
Nurfatin Adilla 123221036
5.
Annisa
Restyanti Arifin 123221037
6.
Asnah 26.08.6.2.022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
SURAKARTA
2013
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Puji syukur kehadirat
Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan makalah mata kuliahPengantar Pendidikan tentang
“Pendidikan dan Pembangunan Nasional” dengan tepat waktu. Terima kasih kepada
Ibu Suprapti, M.Pd., yang telah memberikan tugas tentang permasalahan dan
peranan manusia dalam pendidikan dan pembangunan nasional untukdikaji. Terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah sudi membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.
Dalam makalah ini,
penyusun menjelaskan tentang permasalahan yang ada pada pendidikan dan
pembangunan nasional yang tidak pernah lepas dari sumber daya manusianya.
Selain itu, ada juga bahasan-bahasan mengenai peranan-peranan penting
pendidikan dalam pembangunan nasional, maupun peranan manusia dalam
pembangunan. Hal ini tentu saja merupakan bahasan yang menarik karena
pembangunan nasional di Indonesia pada khususnya kurang menyentuh pada lapisan
bawah. Maka dari itu, penyusun mencoba membuka apa sebenarnya hakekat
pendidikan dan pembangunan nasional.
Penyusun menyadari
makalah ini tidakterlepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk menyempurnakan makalah kami.
Kami mohon maaf atas kekurangan obyektif pada makalah kami. Semoga makalah ini
bermanfaat, dan semoga Alloh SWT membalas dengan pahala yang setimpal.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah............................................................................. 2
C.
Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pembangunan .................................................................. 3
B.
Masalah
Pembangunan
...................................................................... 4
C.
Peranan
Manusia dalam Pembangunan ............................................. 6
D.
Peranan
Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia ... 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pendidikan adalah suatu usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya
sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah
pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.Pendidikan
dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang
termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan
keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan
yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga
kependidikan.
Pendidikan dapat ditinjau dari dua
segi, yaitu sudut pandang masyarakat dan sudut pandang individu.Pendidikan
dilihat dari sudut pandang masyarakat merupakan pewarisan kebudayaan dari
generasi tua kepada generasi muda agar nilai-nilai yang ada tetap terjaga
kelestariannya, sehingga identitas suatu masyarakat tetap lestari. Sedangkn
dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan proses pengembangan
potensi-potensi yang terpendam dalam setiap individu, sehingga individu
tersebut mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi dalam interaksi kehidupan
sosial masyarakat. Merujuk dua sisi pandangan pendidikan tersebut seyogianya
pendidikan di jadikan pijakan konkrit dalam upaya membangun karakter bangsa
(nation character building). Sudah saatnya konsep pendidikan modern dan terarah
yang sesuai dangan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di terapkan
oleh pemerintah.
Disamping itu, pembangunan pada
hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan
perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Pembangunan yang
dilaksanakan tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan
dan dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar
sifatnya. Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional
sebagai dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha
meletakkan kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
makna dari pembangunan?
2.
Apa
saja masalah yang ada pada pembangunan?
3.
Bagaimanakah
peranan manusia dalam pembanguan?
4.
Bagaimanakah
peranan pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui
pengertian dari pembangunan secara garis besar.
2.
Mengetahui
berbagai permasalahan yang ada pada pembangunan khususnya pembangunan nasional.
3.
Mengetahui
bagaimana peranan manusia dalam pembangunan nasional.
4.
Mengetahui
bagaimana peranan pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pembangunan
Sebagaimana yang termaksud dalam
Garis-Garis Besar Haluan Negara bahwa pembangunan pada hakekatnya adalah proses
perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah
pada tujuan yang ingin dicapai (GBHN, 1988). Pembangunan yang dilaksanakan
tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan
dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar sifatnya.
Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional sebagai
dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha meletakkan
kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.
Di dalam pelaksanaan pembangunan
nasional juga diperlukan beberapa asas, antara lain:
1.
Asas
Manfaat.
Yakni bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan harus dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat dan bagi pengembangan pribadi warga Negara.
2.
Asas
Usaha Bersama dan Kekeluargaan.
Yakni bahwa usaha mencapai cita-cita dan aspirasi bangsa harus
merupakan usaha bersama dari bangsa dan seluruh rakyat yang dilakukan secara
gotong royong dan dijiwai semangat kekeluargaan.
3.
Asas
Demokrasi
Yakni
demokrasi yang berdasarkan pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial
dan ekonomi serta dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh
mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
4.
Asas
Adil dan Merata.
Yakni bahwa hasil materil dan spiritual yang dicapai dalam
pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh bangsa dan bahwa tiap-tiap warga
Negara berhak menikmati hasil-hasil pembangunan yang layak, diperlukan bagi
kemanusiaan, dan sesuai dengan nilai darma baktinya yang diberikan kepada
bangsa dan Negara.
5.
Asas
Perikehidupan dalam Keseimbangan.
Yakni keseimbangan antara kepentingan-kepentingan yaitu kepentingan
dunia dan akhirat, materiil dan spiritual, jiwa dan raga, individe dan
masyarakat, dan lain-lain.
6.
Asas
Kesadaran Hukum.
Yakni setiap warga Negara Indonesia harus sadar dan taat kepada
hukum, dan mewajibkan Negara untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
7.
Asas
Kepercayaan Pada Diri Sendiri.
Yakni pembangunan naasional harus berlandaskan pada kepercayaan
akan kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepada kepribadian bangsa
(GBHN, 1988)
B.
Masalah
Pembangunan.
1.
Dualisme kepemimpinan /
pengaturan
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang
memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan
hakekat rohani. Dualisme pengaturan adalah pengaturan sistem pada Negara
Indonesia yang bersifat dualisme sehingga mengakibatkan keterhambatnya
pembangunan di Indonesia. Dualisme kepemimpinan yang sesungguhnya tidak
dikehendaki dalam alam demokrasi. Tugas dan kewenangan pemerintahan yang
mengatur urusan publik, seperti sistem politik dan birokrasi pemerintahan,
penegakan hukum, keuangan dan moneter, sistem pertahanan dan keamanan adalah
urusan publik yang tidak kebal dari pengawasan institusi demokrasi.
2.
Kependudukan dan
Kemiskinan
Kependudukan di Indonesia tidak merata sehingga kepadatan di beberapa kota
besar sangat mempengaruhi pembangunan. Dengan kepadatan penduduk tersebut maka
persaingan untuk mencari lapangan kerja sangat sulit dan mengakibatkan
pengangguran dan Kemiskinan.
Dampak pengangguran
terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara
pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
a. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan
pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai
komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional
pun akan semakin kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
b. Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban
psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur
mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya
dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek di mana
secara sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang
tidak atau belum jelas.
c. Biaya Sosial
Dengan semakin besarnya jumlah penganggur, semakin
besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya
atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan
sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.
d. Penerimaan Negara
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak,
khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang
memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang
yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun
berkurang.
3. Iklim dan Georafis
Iklim di Indonesia adalah tropis dan geografisnya
berupa kepulauan, sehingga sulit untuk pemerintah melakukan pemerataan pembangunan
dan ditambah lokasi pulau-pulau berjarak cukup
jauh. Negara Indonesia beriklim tropis sehingga sangat mudah untuk melakukan
kegiatan pertanian, karena banyak penduduk Indonesia yang melakukan pertanian
sehingga pembangunan menjadi sulit.
4.
Pemerataan pembangunan
Pemerataan pembangunan di Indonesia masih cukup labil,
karena banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga pembangunan di Indonesia
tidak merata. Akibatnya masih banyak beberapa daerah yang belum mendapatkan
infrastruktur yang memadai, diantaranya: air bersih, lisrik, pendidikan ,dan
lapangan pekerjaan. Akibat dari tidak meratanya pembangunan sangat banyaknya
kemiskinan di Indonesia.
C.
Peranan
Manusia dalam Pembangunan
Telah kita
sadari bahwa manusia menempati posisi sentral dalam rangka pelaksanaan
pembangunan nasional, sehingga manusia didudukkan sebagai “obyek” sekaligus
sebagai “subyek” dalam pembangunan. Karena faktor manusia menepati posisi
sentral dalam pembangunan nasional, maka perlu ditingkatkan kualitas manusia
sebagai sumber daya insan. Sejalan dengan hal itu perlu dikembangkan suasana
yang membangkitkan peranan yang aktif dan dinamis dari seluruh
masyarakat dalam pembangunan.
Pada dasarnya
dapat dibedakan dua bentuk perubahan: pertama mengenal struktur-struktur serta
hubungan sosial, dan kedua adalah mengenal perilaku sosial dan psikologis.
Bertalian dengan setiap perubahan dalam struktur dan hubungan sosial akibat
perbaikan dibidang materiil dan teknik, terjadilah perubahan-perubahan yang
bersesuaian dengan sikap, pikiran, nilai-nilai, kepercayaan dan perilaku
orang-orang yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan materiil dan teknik itu.
Di dalam
pembangunan manusia memiliki beberapa peran:
1.
Manusia
sebagai perencana.
Potensi yang
ada dalam arti manusia, dimana ia diciptakan Tuhan sebagai makhluk berfikir
adalah merupakan potensi besar yang harus digali dan ditumbuh-kembangkan.
Salah satu
keberhasilan dari suatu usaha (pembangunan) adalah diawali dari perencanaan
yang teliti, cermat dengan memperhitungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses pembangunan.
2.
Manusia
sebagai pelaksana.
Dalam
pembangunan yang berdimensi, peranan manusia sebagai perencana sangatlah
menentukan. Karena disamping manusia sebagai perencana, ia sekaligus sebagai
pelaksana. Hal ini juga tercantum di dalam Garis-garis besar Hukum Negara,
bahwa salah satu modal dasar pembangunan adalah jumlah penduduk yang besar.
3.
Manusia
sebagai pengawas.
Pembangunan
yang berlangsung yang diawali dengan perencanaan yang baik dan didukung oleh
tenaga-tenaga yang terampil yang dapat diandalkan, tidak selamanya menjamin
keberhasilan dari pembangunan. Perjalanan hidup dan kehidupan manusia tidaklah
selamanya berjalan mulus, tanpa adanya gangguan, rintangan maupun hambatan yang
menghadangnya, melainkan pada suatu saat pasti terdapat kerikil-kerikil yang
dapat mengganggunya, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri
manusia-manusianya. Demikian pula dalam usaha-usahda pembangunan, walaupun sudah
diawali dengan perencanaan yang baik dan matang yang dilakukan oleh para ahli
yang berkompeten dibidangnya serta didukung oleh tenaga-tenaga lapangan yang
memiliki keterampilan yang tinggi, namun masih banyak terjadi adanya hal-hal
yang tidak diinginkan bersama sebagai missal; terjadinya kebocoran-kebocoran
anggaran, mutu yang kurang baik, sikap ABS tidak efisien waktu, tidak jujur,
banyaknya gejala “nepotisme” mental suka menerobis dan sebagainya.
Oleh karena itu
agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil seperti apa yang
diharapkan, maka perlu dilaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan
program di lapangan. Fungsi pengawasan ini bertugas mengontrol, mengawasi
proses pembangunan dilapangan apabila ditemukan kekurangan, hambatan, kepincangan-kepincangan
selama proses pelaksanaan program dapat segera dicarikan upaya-upaya
pemecahannya.
D.
Peranan
Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia.
Dalam meningkatkan manusia sebagai
makhluk individu yang berpotensi fisik dan nonfisik, dilaksanakan dengan
pemberian pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Proses tersebut
berlangsung dalam jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar
sekolah.John Vaizei dalam bukunya Education in the Modern World (1965)
mengemukakan peranan pendidikan sebagai berikut :
1.
Melalui
lembaga mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan lembaga riset memberikan gagasan-gagasan
dan teknik baru.
2.
Melalui
sekolah dan latihan-latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan.
3.
Penanaman
sikap.
Dalam menghadapi
perubahan masyarakat yang terus menerus dan berjalan secara cepat manusia
dituntut untuk selalu belajar dan adaptasi dengan perkembangan masyarakat
sesuai dengan zamannya. Dengan perkataan lain manusia akan menjadi ”pelajar
seumur hidup”. Untuk itu sekolah berperan untuk mepersiapkan peserta didiknya
menjadi pelajar seumur hidup yang mampu belajar secara mandiri dengan
memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang ada di sekolah maupun di luar
sekolah. Menurut Moedjiono dalam buku dasar-dasar Kependidikan (1986),
mengemukakan bahwa aktivitas belajar dalam rangka menghadapi
perubahan-perubahan yang cepat di dalam masyarakat menghendaki:
1.
kemampuan
untuk mendapatkan informasi,
2.
keterampilan
kognitif yang tinggi,
3.
kemampuan
menggunakan strategi dalam memecahkan masalah,
4.
kemampuan
menentukan tujuan yang ingin dicapai,
5.
mengevaluasi
hasil belajar sendiri,
6.
adanya
motivasi untuk belajar, dan
7.
adanya
pemahaman diri sendiri.
Dalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya, diharapkan pendidikan dapat memberi sumbangan
dalam bentuk:
1.
Pembinaan
mental Pancasila seperti memberikan pelajaran tentang nilai-nilai pancasila
sejak dini.
2.
Pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa seperti upacara bendera setiap hari senin dan
hari-hari besar lainnya.
3.
Pembinaan
ketahanan nasional seperti mengikuti menwa(resimen mahasiswa).
4.
Pembinaan
rule of law yang berarti berbuat atas dasar hukum yang berlaku.
5.
Pembinaan
hak-hak asasi manusia.
6.
Pembinaan
hidup rasional, efektif dan produktif.
7.
Pembinaan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
Pembangunan
pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan
dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan
pembangunan berdasarkan pada asas manfaat, asas usaha bersama dan kekeluargaan,
asas demokrasi, asas adil dan merata, asas perikehidupan dalam keseimbangan,
asas kesadaran hukum, dan asas kepercayaan pada diri sendiri.
Ada beberapa masalah dalam pembangunan, yakni:
1. Dualisme kepemimpinan / pengaturan
2. Kependudukan dan Kemiskinan
Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui
hubungan antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
a. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita.
b. Beban Psikologis.
c. Biaya Sosial.
d. Penerimaan Negara.
3.
Iklim dan Georafis.
4. Pemerataan pembangunan.
Manusia sangat
berperan penting dalam pembangunan, adapun beberapa peran manusia dalam
pembangunan, yakni:
1.
Manusia
sebagai perencana.
2.
Manusia
sebagai pelaksana.
3.
Manusia
sebagai pengawas.
John Vaizei
dalam bukunya Education in the Modern World (1965) mengemukakan peranan
pendidikan sebagai berikut :
1.
Melalui
lembaga mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan lembaga riset memberikan
gagasan-gagasan dan teknik baru.
2.
Melalui
sekolah dan latihan-latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan.
3.
Penanaman
sikap.
Dalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya, diharapkan pendidikan dapat memberi sumbangan
dalam bentuk:
1.
Pembinaan
mental Pancasila seperti memberikan pelajaran tentang nilai-nilai pancasila
sejak dini.
2.
Pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa seperti upacara bendera setiap hari senin dan
hari-hari besar lainnya.
3.
Pembinaan
ketahanan nasional seperti mengikuti menwa (resimen mahasiswa).
4.
Pembinaan
rule of law yang berarti berbuat atas dasar hukum yang berlaku.
5.
Pembinaan
hak-hak asasi manusia.
6.
Pembinaan
hidup rasional, efektif dan produktif.
7.
Pembinaan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di
Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
At-Tahir, Poetra. 2013. “Pendidikan dan Pembangunan Nasioanal”. http://www.slideshare.net/PoetraAtTahir/pendidikan-dan-pembangunan-nasional
(diakses pada tanggal 10/06/2013)
Anwar, Syaiful. 2010. “Pendidikan dan Pembangunan Nasional”. Syaiful-Rahayu.com.
http://semutuyet.blogspot.com/2012/11/pendidikan-dan-pembangunan-nasional.html (diakses
pada tanggal 10/06/2013)
0 comments:
Post a Comment