A.
SEJARAH TURUN DAN PENULISAN AL-QUR’AN
PADA MASA NABI
1.
Al-Qur’an Secara Bahasa:
a.
Salim Muhsin,
(t.th:4), al-Qur’an isim masdar yang sepadan dengan qiraat.
b.
Menurut Ahmad Bin Faris bin Zakariya (1967:78)
kata tersebut memiliki arti pengumpulan dan penghimpunan
c.
Dari ketiga pengertian diatas dapat
disimpulkan, Al-Qur’an secara bahasa dapat berarti himpunan, kumpulan, dan
bacaan
2.
Al-QUR’AN Menurut Istilah
a.
Menurut Shubhi as-Shalih
(1977:21); Al-Qur’an adalah kalamullah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, tertulis dalam mushhaf, dinukilkan secara mutawatir dan merupakan
ibadah bagi yang membacanya
b.
Muhammad Salim Muhsin
(t.th:5); Al-Qur’an kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis
di dalam mushhaf, dinukilkan kepada kita dengan mutawatir, ibadah bagi orang
yang membacanya dan di akhiri dengan surat yang terpendek.
c.
Dari keempat pengertian diatas, dapat
disimpulkan al-Qur’an adalah; 1) kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW, 2) Mukjizat Bagi Nabi Muhammad, 3) Dinukilkan secara Mutawatir,
4) membacanya bernilai ibadah, 4) tertulis dalam mushhaf, diawali alfatihah dan
diakhiri surat an-Nas.
3.
NAMA-NAMA AL-QUR’AN
a.
Dasar disebut al-Qur’an dalam QS.
Al-Isra’ 17: 9.
b.
Al-Kitab, disebut dalam QS. Al-Baqarah
2:2
c.
Al-Furqan; pembeda antara yang hak dan
yang batil, disebut dalam QS. Al-Furqon 25:1
d.
Al-Dzikir; peringatan bagi manusia
yang lupa dan lali, disebut dalam QS. Al-Hijr 15:9
e.
Tanzil; diturunkan yang tertuang dalam
QS. Al-Syu’ara’ 26:192-193
4.
Tujan Al-Qur’an diturunkan:
menjadi petunjuk dan pembimbing bagi umat manusia ke jalan yang benar, dan
tidak tersesat ke jalan yang dibenci oleh Tuhan, sehingga dapat menjadikannya manusia-manusia
yang bertakwa, dengan pencapaian yang berbentuk kebahagiaan dunia dan akherat.
5.
Fungsi Al-Qur’an:
1) Sumber Pokok Ajaran Islam. Seperti
dalam QS. Al-Nisa’ 4:105, 2) Peringatan dan pelajaran bagi Manusia. Sebagaimana
tertuang dalam QS. Yunus 10:2.
6.
Cara turunnya Al-Qur’an
a.
Tanpa melalui perantara; 1) ditemui
secara langsung, 2) mimpi yang benar (dapat dipercaya), 3) dari balik tabir.
b.
Dengan perantara malaikat Jibril; 1)
terdengar suara gemuruh, seperti suara lebah, gemerincing lonceng dengan suara
yang amat kuat. 2) Jibril menjelma menjadi bentuk manusia.
7.
Hikmah Turunnnya Al- Qur an secara
berangsur angsur
a.
Meneguhkan hati nabi Muhammad saw
dalam menghadapi celaan dari orang orang musrik.
b.
Meringankan nabi dalam menerima wahyu
c.
Mempermudah dalam menghapal al qur an
dan memberi pemahaman bagi kaum muslimin
Al-QUR’ANÆLAUHUL MAHFUDZÆBAITUL
IZZAH/SAMAID DUNYAÆNABI
MUHAMMAD
8.
Isi Al-Qur’an:
1) Akidah, 2) akhlak, 3) Hukum, 4) kisah, 5) ibadah dan muamalah, 6) Dasar
-dasar Sains (ilmu pengetahuan)
9.
PENULISAN Al-QUR’AN
a.
Nabi Muhammad: 1). Kekhawatiran Nabi akan tercampurnya
Al-Qur’an dengan Hadis Nabi, 2). Mem-back-up hafalan Nabi dan para Sahabatnya,
3). Mempresentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna.
b.
Abu Bakar & Umar Bin Khottob:
1). Khawatir akan sirnanya al-Qur’an dengan banyaknya para huffadz yang meninggal
dalam perang yamamah. 2) Mengumpulkan al-Qur’an yang terpisah-pisah (pelepah
kurma, kulit, tulang, dll) menjadi satu kumpulan (mushhaf).
c.
Usman Bin Affan:
1). Banyak terjadi perselisihan dalam membaca al-Qur’an (qira’at), 2).
Menyederhanakan tulisan menjadi Satu huruf dari beberapa huruf yang dengan
huruf tsb turun, yg kemudian dinamai (rasm usmani)
d.
Setelah Masa Khalifah:
Penyempurnaan al-Qur’an terjadi pada masa khalifah Abdul Malik 685-705; 1)
kesulitan orang non arab dalam membaca al-Qur’an krn belum memiliki harakat dan
tanda titik, dengan tokohnya Ubaidillah bin Ziyad dan al-Hajaj bin Yusuf
ats-Tsaqafi
10.
Ulumul Qur’an:
Sesuatu ilmu yang mencakupi pelbagai kajian yang berhubungkait dengan kajian-kajian
Al-Quran seperti perbahasan tentang Asbab an-Nuzul, Jam’ul Quran, Makkiyah dan
Madaniyah, Nasikh dan Mansukh, Muhkam dan Mutasyabihat dan lain-lain lagi.
B.
ASBABUN NUZUL dan MAKKI-MADANI
1.
Asbabun Nuzul
a.
Asbabun nuzul, dalam pengertian literal bahasa verbal adalah
sebab-sebab turunnya al-Qur’an.
b.
Menurut Dr. Shubhi as-Shalih,
Suatu peristiwa atau pertanyaan yang melatar belakangi turunnya suatu ayat yang
mengandung informasi mengenai peristiwa atau memberikan jawaban terhadap
pertanyaan, atau menjelaskan hukum yang terkandung dalam peristiwa.
2.
Klasifikasi ayat yang menggunakan
maupun yang tidak menggunakan Asbab Nuzul
a. Penurunan
al-Qur’an tanpa sebab: 1. Sebagai panduan ke jalan yang benar.; 2. Menceritakan
tentang umat dahulu. Cth:-
b. Penurunan
ayat dengan sebab: 1. Untuk menjelaskan
sesuatu hukum dan membetulkan kesilapan.; 2. Menjawab pertanyaan yang diajukan
kepada baginda saw.; 3. Apabila Nabi saw ditanya tentang sesuatu hukum.; 4. Apabila
berlaku sesutu peristiwa. Cth:-
3.
Contoh sebab turun ayat karena
peristiwa dan pertanyaan:
a. Adanya
peristiwa yang terjadi, Contohnya: riwayat yang ditemukan oleh Al-Tsa’labi dan
Ibn Abbas mengatakan, bahwa kaum Nasrani, Najran, dan kaum Yahudi Madinah
mengharap agar Nabi sholat menghadap kiblat mereka.
b. Adanya
pertanyaan. contoh diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Ibn Mas’ud bahwa Nabi SAW.
pada suatu hari berjalan dengan bertongkat disertai Ibn Mas’ud, lewat di depan segolongan kaum Yahudi. Salah
seorang diantara mereka bertanya tantang ruh dan Nabi yang berdiri sesaat,
dengan mengangkat kepalanya ke langit, terlihat sedang menerima wahyu.
4.
Faedah Mempelajari Asbabun Nuzul:
1. Mengetahui segi hikmah yang mendorong dilaksanakannya suatu hukum.; 2.
Menentukan hukum dengan sebab menurut orang yang berpendapat bahwa ibarat itu
dinyatakan berdasarkan sebab khusus.; 3. Menghindarkan prasangka yang
menyatakan arti hashr dalam suatu ayat yang dhahirnya hashr.
5.
Pengertian Makki, Madani berdasarkan
waktu turun.
a.
Makki: kelompok ayat yang turun
sebelum hijrah, meskipun tidak di Makkah.
b.
Madani: kelompok ayat yang turun
sesudah hijrah meskipun tidak di Madinah
6.
Pengertian Makki,
Madani berdasarkan sudut pandang: kelompok ayat yang
diturunkan di Makkah, Madinah, dan sekitarnya
7.
Pengertian Makki,
Madani berdasarkan sasaran turun: keompok ayat yang
seruannya ditujukan kepada penduduk Mekkah dan Madinah.
8.
Ciri-ciri Makki dari tema.
a.
Setiap surah di dalamnya mengandung
“sajdah”.
b.
Setiap surah mengandung lafadz “Kalla”.
c.
Setiap surah mengandung kisah para
Nabi, Adam, umat terdahulu, dan iblis.
d.
Setiap surah dibuka dengan huruf
“al-Tahajji”, kecuali al-bbaqarah dan al-Imran.
9.
Ciri-ciri Madani dari tema
a.
Setiap surah memiliki izin berjihad.
b.
Setiap surah mempunyai rincian yang
jelas mengenai hukum pidana.
c.
Setiap surah menyebutkan tentang
hal-hal munafik.
d.
Setiap surah yang di dalamnya terdapat
dialog dengan ahli kitab.
10.
Faedah mempelajari Makki-Madani
a.
Dapat membedakan ayat yang mansukh dan
nasikh.
b.
Dapat mengetahui sejarah hidup nabi.
c.
Meningkatkan keyakinan atas kebesaran
dan keaslian Qur’an.
d.
Mengetahui fase dakwah islamiyah.
C.
MUNASABAH AL-QUR’AN
1.
Pegertian ayat
a.
Secara Isitilah (terminologi):
Suatu Kumpulan kata yang mempunyai awal dan akhir , yang termasuk di dalam
suatu surat dari al-Qur’an.
b.
Secara Bahasa (etimologi):
1) Tanda; 2) Mukjizat; 3) Pelajaran (peringatan), 4) Bukti (dalil); 6) Kelompok
(kumpulan).
2.
Pengertian surat:
Sekelompok (sekumpulan) ayat al-Qur’an yang berdiri sendiri, yang mempunyai
permulaan dan penghabisan.
3.
Proses tertib ayat-ayat dalam
al-Qur’an.
Telah menjadi kesepakatan di kalangan
umat Islam, bahwa urutan (susunan/tertib) ayat-ayat al-Qur’an adalah bersifat taufiqi
yaitu; atas petunjuk Nabi yang ia terima dari Allah lewat malaikat Jibril.
a.
Setiap malaikat Jibril turun membawa
ayat-ayat al-Qur’an kepada Nabi, ia menunjukkan kepada Nabi tempat ayat-ayat
yang baru diterima itu kepada para sahabatnya dan menyuruh para penulis wahyu
untuk menuliskan dan meletakkannya di dalam surat yang telah ditunjukkan, dan
nabi membacakannya berulang-ulang.
b.
Setiap tahun Jibril turun untuk
mengecek urutan (tertib) ayat-ayat, bahkan pada tahun terakhir Nabi wafat
Malaikat Jibril turun dua kali untuk mengecek urutan (tertib) ayat-ayat.
4.
Contoh munasabah antar surat dengan
surat sebelumya
Q. S. Al-Qurais
|
Q. S. Al-Maun
|
Allah membebaskan manusia dari
kelaparan
|
Allah mencela orang yang tidak
menyukai anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin
|
Allah memerintahkan agar manusia
menyembahnya
|
Allah mencela orang yang lalai
shalat dan berbuat riya’
|
5.
Contoh munasabah antar awal dan akhir
surat: Qs. Al-Mukminun ayat 1 dgn ayat 117 (jumlah
ayat 118); Munasabah ayat awal menjelaskan bahwa orang-orang mukmin itu
bertentangan dengan orang-orang kafir , orang mukmin itu beruntung dan orang
kafir tidak mendapat keberuntungan tersebut.