A. PRINSIP BELAJAR dan
IMPLIKASI
1.
Prinsip Siswa Aktif
a.
Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar.
“Teaching is the guidance of learning activitas, teaching is for purpose of
aiding the pupil learn”. (Burton)
b.
Aktivitas belajar siswa dapat
digolongkan ke dalam beberapa hal.
·
Aktivitas visual seperti
membaca, menulis, melakukan eksperimen dan Demonstrasi
·
Aktivitas lisan seperti
bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi, me-nyanyi.
·
Aktivitas mendengarkan seperti
mendengarkan penjelasan guru, ceramah, pengarahan.
·
Aktivitas gerak seperti senam,
atletik, menari, melukis.
·
Aktivitas menulis seperti mengarang,
membuat makalah, membuat.
2.
Prinsip Motivasi
a.
Motivasi adalah suatu kondisi
dari siswa untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu, dan
memelihara kesungguhan.
b.
Motivasi bertambah bila para
siswa memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya
dapat dipenuhi.
c.
Dorongan yang mengatur perilaku
tidak selalu jelas bagi siswa.
3.
Prinsip Perbedaan Individu: Pengajaran
yang hanya memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan
siswa
4.
Prinsip Kesiapan
a.
kesiapan atau readiness ialah
kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar.
b.
Yang termasuk kesiapan ini ialah
kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi, latar belakang pengalaman, hasil
belajar yang baku, motivasi, persepdi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan
seseorang dapat belajar.
c.
Kesiapan untuk belajar
mencerminkan jenis dan taraf kesiapan
5.
Prinsip Persepsi: Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup
6.
Prinsip Tujuan: Tujuan harus tergambar dalam pikiran dan diterima oleh siswa pada
saat proses belajar terjadi
7.
Prinsip Transfer dan Retensi: Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan
menerapkan hasil belajar dalam situasi baru
8.
Prinsip Belajar Kognitif: Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan,
mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, pene-muan masalah, dan
keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru
9.
Prinsip Belajar Afektif: Proses belajar afektif seseorang menentukan bagaimana menghubungkan
dirinya dengan pengalaman baru, mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan
sikap.
10. Prinsip Belajar
Psikomotor:
Proses belajar psikomotor individu menentukan
bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas ragawinya
11. Prinsip Evaluasi: mencakup kesadaran individu mengenai penampilan, motivasi belajar, dan
kesiapan untuk belajar
B. KESUKSESAN dan DAYA SERAP
SISWA
1.
Kesuksesan Belajar dan PTSDL
a.
Prasyarat penguasaan materi
pelajaran (disingkat P): mencakup materi – materi
pela-jaran yang menjadi persyaratan atau materi yang dipelajari di kelas
b.
Keterampilan belajar (disingkat
T): meliputi berbagai keterampilan dasar yang dapat
digunakan siswa dalam belajar seperti keterampilan dalam bertanya, menjawab dan
mengemukakan pendapat, mencatat bahan pelajaran, meringkas bahan bacaan.
c.
Sarana belajar (disingkat S)
d.
Keadaan diri pribadi (disingkat
D)
e.
Lingkungan belajar dan
sosio-emosional (disingkat L)
f.
Unsur-unsur PTSDL: (1) Program studi dan beban studi, (2) Kemampuan menjalani pelajaran
/ perkuliahan secara efektif, (3) Peningkatan kemampuan membaca, dan (5)
Penyelesaian tugas dan penulisan karya tulis
g.
Keadaan PTSDL siswa/mahasisiwa
akan menentukan mutu kegiatan bela-jar yang selanjutnya akan menentukan hasil
belajar mereka.
C. MOTIVASI BELAJAR
a.
Thomas L. Good dan jere M.
Brophy menyatakan “motivasi
sebagai suatu energi penggerak, pengarah, dan memperkuat tingkah laku”
b.
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif menjadi tindakan atau
perilaku untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan.
c.
Komponen utama dalam motivasi : (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3) tujuan.
d.
Motivasi timbul karena didorong
oleh kebutuhan yang ingin dipenuhi. Semakin tinggi kebutuhan dan keinginan yang
dirasakan seseorang, maka akan mendorong muncul kekuatan (motif) untuk memenuhi
kebutuhan tersebut
e.
Maslow membagi atau mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi lima:
(1) kebutuhan fisiologis (physiologis), (2) kebutuhan akan keselamatan dan
keamanan (Saftety and security), (3) kebutuhan akan rasa kasing sayang dan
memilik (Love and belonging), (4) kebutuhan akan penghargaan (self esteem), dan
(5) kebutuhan mengaktualisasikan diri ( self actualization).
f.
Mc. Cleland, bahwa setiap orang memiliki tiga jenis kebutuhan dasar, yaitu
(1) kebutuhan akan kekuasaan, (2) kebutuhan untuk berafiliasi, dan (3)
kebutuhan berprestasi.
g.
Motivasi bukan saja menggerakan
tingkah laku, tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku
h.
Pentingnya motivasi belajar
bagi siswa: (1) Menyadarkan kedudukan
pada awal belajar, proses dan hasil akhir. (2) Menginformasikan tentang
kekuatan usaha belajar, bila dibandingkan dengan teman sebayanya, (3)
Mengarahkan kegiatan belajar, (4) Membesarkan semangat belajar, (5) Menyadarkan
tentang adanya penjelasan belajar
i.
Manfaat motivasi bagi guru: (1) Membangkitkan,
meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil, (2)
Motivasi belajar siswa di kelas bermacam – macam, (3) Meningkatkan dan
menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam – macam peran, (4)
Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis.
j.
Jenis motivasi: a) Motivasi primer (didasarkan
atas motif–motif dasar yang umumnya berasal dari segi biologis, atau jasmani),
b) Motivasi sekunder ((motivasi yang dipelajari); Misalnya orang yang lapar
akan tertarik pada makanan tanpa belajar)
k.
Sikap adalah suatu motif yang dipelajari. Ciri – ciri sikap
antara lain (1) merupakan kecendrungan berfikir, merasa, kemudian bertindak,
(2) memiliki daya dorong bertindak, (3) relatif bersifat menetap, (4)
berkecenderungan melakukan penilaian, dan (5) dapat timbul dari pengalaman,
dapat dipelajari atau berubah.
l.
Emosi memiliki fungsi :(1) pembangkit energi ; misalnya karena dicemoohkan orang menjadi
berusaha keras sehingga berhasil, (2) pember informasi pada orang lain; seperti
rasa sedih tertulis dalam wajah, (3) pembawa pesan dalam berhubungan dengan
orang lain, (4) sumber informasi tentang diri seseorang, seperti pemerolehan
rasa sehat wal afiat.
m.
Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang terkandung dalam diri siswa (individu), atau
pengaruh dari dalam dirinya
n.
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada di luar
perbuatan yang dilakukanya
o.
Faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar: (a) cita-cita atau aspirasi
siswa, (b) kemampuan siswa, (c) kondisi siswa, (d) kondisi lingkungan siswa,
(e) unsur–unsur dinamis dalam mempelajaran, dan (f) upaya guru dalam
membelajarkan siswa.
p.
Upaya meningkatkan motivasi belajar: a) Optimalisasi penerapan prinsip belajar, b) Optimalisasi unsur
dinamis belajar dan pembelajaran, c) Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan
kemampuan siswa, d) Pengembangan cita-cita dan aspirasi balajar, e)
D. DASAR-DASAR KURIKULUM
1.
Kurikulum: sistem atau organisme yang memiliki komponen tertentu.
2.
Komponen kurikulum:
a.
Tujuan: a) Tujuan Pendidikan Nasional (tujuan ideal pendidikan seluruh bangsa Indonesia), b) Tujuan
Satuan Pendidikan (tujuan pendidikan yang akan dicapai suatu satuan
pendidikan), c) Tujuan Pengajaran (tujuan yang ingin dicapai untuk
setiap mata pelajaran/bidang studi), d) Tujuan Pembelajaran (target yang
harus dicapai oleh suatu pokok bahasan).
b.
Strategi: a) Reception (materi/isi
pelajaran disampaikan kepada peserta didik, baik secara lisan maupun secara
tertulis), b)
Rote learning (materi/isi pelajaran
disampaikan kepada peserta didik tanpa memperhatikan maknanya bagi mereka), c) Group learning
(pengorganisasian siswa dalam aktivitas belajar) dan media
c.
Evaluasi: mengetahui tujuan-tujuan yang telah ditentukan
serta menilai proses belajar mengajar secara keseluruhan
d.
Materi: a) Ilmu pengetahuan (konsep, ide, fakta, data dan prinsip), b)
Keterampilan (membaca, menulis, berhitung, berfikir, berkomunikasi), c)
Nilai-nilai dan sikap yang terorganisasi dalam suatu pelajaran/bidang studi
3. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum:
a.
Prinsip Relevansi: kurikulum harus diuraikan dengan tuntutan kehidupan dan kehidupan
peserta didik. Pada dasarnya prinsip ini dapat dibedakan kepada dua bagian
yaitu; a) Relevansi ke dalam (menyangkut kesesuaian atau
keserasian antar komponen-komponen yang ada dalam kurikulum), b) Relevansi
ke luar (menyangkut kesesuaian kurikulum dengan peserta didik)
b. Prinsip Fleksibilitas: adanya
dan terbukanya kemungkinan bagi peserta didik untuk memilih beberapa alternatif
di luar ketentuan yang berlaku.
c.
Prinsip Kontinuitas: adanya keterkaitan antar pemeliharaan dalam materi pelajaran yang
ada.
d. Prinsip Efektivitas: tingkat
pencapaian atau tingkat keberhasilan yang telah direncanakan.
e. Prinsip Efisiensi: perbandingan antara tenaga,
waktu, dana dan sarana yang dimanfaatkan dengan hasil yang diperoleh.
4.
Fungsi kurikulum:
a.
Guru: a) Pedoman kerja, b) Perencanaan dan evaluasi
b.
Sekolah: a) Alat untuk mencapai tujuan lembaga, b) Pedoman pengatur
kegiatan sehari-hari
c.
Kepala sekolah: a) Barometer keberhasilan sekolah
d.
Masyarakat: Untuk mengetahui sikap yang sinkron maupun tidak terhadap
kurikulum.
5.
Faktor perkembangan: a) Pendidikan tinggi (IPTEK), b) Masyarakat, c)
Sistem nilai (moral, sosial, politik)
6.
Kurikulum yang baik untuk siswa: a) Kurikulum Tematik, b) Kurikulum Integratik.
7.
Penyempurnaan dan perubahan kurikulum dilakukan karena kurikulum
bersifat DINAMIS.