Monday, 21 February 2011

Situs Museum PURBAKALA SANGIRAN

SANGIRAN

Sragen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, Kabupaten Sragen adalah pintu gerbang memasuki Jawa Tengah dari arah timur. Kabupaten Sragen juga sering disebut sebagai “Tlatah Sukowati” yang mempunyai wilayah seluas 941,55 KM 2 , dengan topografi sebagai berikut: di tengah-tengah wilayah mengalir Sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa; daerah sebelah selatan merupakan bagian dari lereng Gunung Lawu; sebelah utara merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng; dan sebelah barat merupakan kawasan yang sangat terkenal dengan sebutan “Kubah Sangiran”.




Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen atau + 17 km dari Solo) Sangiran Dome menyimpan puluhan ribu fosil dari jaan pleistocen ( + 2 juta tahun lalu). Fosil-fosil purba ini merupakan 65 % fosil hominid purba di Indonesia dan 50 % di seluruh dunia. Hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil 2.931 fosil ada di Museum, sisanya disimpan di gudang penyimpanan.
Sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia). Museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran (fosil manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang slide dan kios-kios souvenir khas Sangiran.

Keistimewaan Sangiran, berdasarkan penelitian para ahli Geologi dulu pada masa purba merupakan hamparan lautan. Akibat proses geologi dan akibat bencana alam letusan Gunung Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu, Sangiran menjadi Daratan. Hal tersebut dibuktikan dengan lapisan-lapisan tanah pembentuk wilayah Sangiran yang sangat berbeda dengan lapisan tanah di tempat lain. Tiap-tiap lapisan tanah tersebut ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan jamannya. Misalnya, Fosil Binatang Laut banyak diketemukan di Lapisan tanah paling bawah, yang dulu merupakan lautan.
Dome Sangiran” atau Kawasan Sangiran yang memiliki luas wilayah sepanjang bentangan dari utara –selatan sepanjang 9 km. Barat –Timur sepanjang 7 km. Masuk dalam empat kecamatan atau sekitar 59,3 Km2. Temuan Fosil di “Dome Sangiran” di kumpulkan dan disimpan di Museum Sangiran. Temuan Fosil di Sangiran untuk jenis Hominid Purba (diduga sebagai asal evolusi Manusia) ada 50 (Limapuluh) Jenis/Individu. Untuk Fosil-fosil yang diketemukan di Kawasan Sangiran merupakan 50 % dari temuan fosil di Dunia dan merupakan 65 % dari temuan di Indonesia. Oleh Karenanya Dalam sidangnya yang ke 20 Komisi Warisan Budaya Dunia di Kota Marida, Mexico tanggal 5 Desember 1996, Sangiran Ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia “World Haritage List” Nomor : 593.

Koleksi Musium Sangiran

1.
Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus , Pithecanthropus mojokertensis (Pithecantropus robustus ), Meganthropus palaeojavanicus , Pithecanthropus erectus , Homo soloensis , Homo neanderthal Eropa, Homo neanderthal Asia, dan Homo sapiens .
2.
Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus (badak), Bovidae (sapi, banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba).
3.
Fosil binatang air, antara lain Crocodillus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Mollusca (kelas Pelecypoda dan Gastropoda ), Chelonia sp (kura-kura), dan foraminifera .
4.
Batu-batuan , antara lain Meteorit/Taktit, Kalesdon, Diatome, Agate, Ametis

5.
Alat-alat batu, antara lain serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak persegi, bola batu dan kapak perimbas-penetak.
Menara Pandang


Untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan, di Kawasan Sangiran telah dibangun Menara Pandang dan Wisma Sangiran. Para wisatawan bisa menikmati keindahan dan keasrian panorama di sekitar Kawasan Sangiran dari ketinggian lewat Menara Pandang Sangiran. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan akan tempat penginapan yang nyaman di Kawasan Sangiran telah dibangun Wisma Sangiran ( Guest House Sangiran) yang terletak di sebelah Menara Pandang Sangiran. Wisma Sangiran ini berbentuk joglo (rumah adat Jawa Tengah) dengan ornamen-ornamen khas Jawa yang dilengkapi dengan pendopo sebagai lobby . Keberadaan Wisma Sangiran ini sangat menunjang kegiatan yang dilakukan oleh para tamu atau wisatawan khususnya bagi mereka yang melakukan penelitian ( research ) tentang keberadaan fosil di Kawasan Sangiran. Wisma Sangiran memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai, antara lain : Deluxe Room , sebanyak dua kamar dilengkapi dengan double bed , bath tub dan shower , washtafe l, meja rias dan rak ; Standard Room , sebanyak tiga kamar dilengkapi dengan double bed , bak mandi, washtafel , dan meja rias; Ruang Keluarga yang dilengkapi dengan meja dan kursi makan serta kitchen set ; Pendopo ( Lobby ) yang dilengkapi dengan meja dan kursi ; serta tempat parkir. Selain fasilitas-fasilitas tersebut, juga disediakan mobil (mini train ) untuk memudahkan mobilitas para wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Sangiran.
CARA MENCAPAI SANGIRAN
Dengan Pesawat
Dari Bandara Adi Sumarmo (Solo), ambil jalan darat menuju ke Museum Sangiran.
Jalan Darat
• Dari Solo > Kalijambe > Sangiran ( ± 20 km ke arah utara)
• Dari Semarang > Purwodadi > Kalijambe â Sangiran
• Dari Surabaya > Sragen > Kalijambe â Sangiran
• Dari Yogyakarta > Solo > Kalijambe â Sangiran
Situs Sangiran merupakan tempat yang tempat untuk melakukan perjalanan kembali ke masa pra sejarah. Banyak hal yang bisa dipelajari di situs ini, antara lain tentang kehidupan di masa lalu dan tentang misteri evolusi makhluk hidup yang sangat menarik untuk diungkap. Semoga penjelasan ini bisa memberikan gambaran bagi para pembaca bahwa ada dunia menakjubkan di balik Situs Sangiran. Pengetahuan ini perlu disebarluaskan kepada para generasi penerus supaya mereka ikut melestarikan warisan dunia yang menakjubkan ini. Informasi tersebut akan terasa lebih lengkap lagi apabila disertai dengan kunjungan langsung ke Museum Sangiran dan kunjungi website Situs Sangiran di http:// www.sangiran.info/ atau http:/www.sragenkab.go.id /.
readmore »»  

FOTO_Q







readmore »»  

diary...

kemarin seneng buanget rasanya,,,
pengen ku mengulang lagi hari kemarin...
semoga bisa!!!
readmore »»  
Wednesday, 16 February 2011

Terungkap, BELANDA Tidak Pernah Menjajah INDONESIA Selama 350 Tahun

Sejarahwan Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari, mengatakan tidaklah benar bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun. Karena jika angka tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran, maka awal mula penjajahan di Indonesia adalah tahun 1592. "Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia," katanya di Medan, Sabtu.

Oleh karena itu, kata dia, yang benar adalah bahwa Belanda memerlukan waktu selama lebih kurang 300 tahun untuk menaklukkan Indonesia. Hal ini ditandai oleh maraknya penentangan pemerintahan di sejumlah daerah untuk menolak intervensi Belanda seperti Raja Tallo, Iskandar Muda, dan Sultan Agung yang semuanya muncul dari beberapa wilayah di Indonesia. Ia mengatakan, masa penjajahan di Indonesia tidak bisa digeneralisasikan untuk semua kawasan di Indonesia karena setiap daerah memiliki masa waktu berbeda untuk dijajah oleh bangsa asing. Oleh karena itu, dalam pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah, mutlak dilakukan reformasi pembelajaran sejarah. Sementara itu, staf peneliti Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas negeri Medan (Unimed), Erond Damanik, merujuk pada pendapat GJ Resink Tahun 1987 dalam bukunya Raja dan Kerajaan Yang Merdeka Di Indonesia Tahun 1850-1910. Disebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1850 hingga 1910, masih banyak daerah di Indonesia yang masih merdeka atau belum diduduki oleh Kolonial Belanda.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masa Indonesia dijajah Belanda tidak benar selama 350 tahun, karena hingga tahun 1907 masih banyak wilayah yang bebas dari pengaruh Belanda. Misalnya, di Sumatera Utara ada perang Sisingamangaraja (1887-1907), Kiras Bangun (1901-1905), Rondahaim (1870-1889), maupun Datuk Sunggal masih mengobarkan perang terhadap Belanda termasuk wilayah Aceh. "Justru yang benar adalah sebaliknya, yakni Belanda membutuhkan waktu sekitar 300 tahun untuk menaklukkan seluruh wilayah di Indonesia. Jadi, mari sama-sama kita luruskan perjalanan bangsa ini. Kita tidak pernah dijajah selama 350 tahun, tapi justru yang terjadi adalah Belanda memerlukan waktu selama 300 tahun untuk menaklukkan kita," katanya.
readmore »»  

MUTIARA ISLAM

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَت

وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَخْلَفَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

“Sesungguhnya kita adalah milik Allah, dan kepada-Nyalah kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku, dan berilah aku ganti yang lebih baik darinya.”
readmore »»  

Bersaing dengan Para Lelaki

Bersaing dengan Para Lelaki

S

eperti yang dipaparkan Syaikh Khalid Abu Syadi dalam salah satu karya terbaiknya Sibaq Nahwal Jinan (berlomba Menuju Surga) bahwa sebenarnya kita, orang-orang yang beriman tengah berada dalam sebuah perlombaan. Ya, perlombaan menuju jannah, surga. Hanya saja, tidak semua orang sadar bahwa mereka tengah berada di sirkuit perlombaan. Malah ada yang duduk-duduk di pinggir jalan dibawah pohon, padahal yang lain tengah sibuk berlari memerah keringat menuju garis finis. Ibnul Qayim mengibaratkan orang-orang seperti itu seperti orang yang memilih duduk dibawah pohon sampai pohon itu kering dan mati, dan akhirnya ia kepanasan. Padahal kawan-kawannya yang start bersamanya telah sampai di tujuan, lalu beristirahat.

Memang benar, hidup ini sebenarnya adalah perlombaan dan kita barangkali tidak sadar jika Allah mengingatkan berkali-kali akan hal ini. Allah berfirman,

“Berlomba-lombalah kalian untuk mendapatkan ampunan dari rabb kalian dan jannahnya…” (QS. Al Hadid 21), “dan untuk yang demikian itu hendaknya manusia berlomba-lomba.” (QS. Al Muthaffifin;26)

Rasulullah SAW juga selalu menyadarkan para shahabat agar senantiasa berlomba, meskipun pemenangnya hampir selalu bisa ditebak, Abu Bakar ash Shidddiq. Tapi mereka semuanya berlomba berebut poin pahala terbanyak.

Kalau ini perlombaan menuju surga dengan berbagai amal kebaikan, bukankah wanita tidak seperti lelaki yang bisa melakukan hampir semua amal-amal besar seperti Jihad, mengiring jenazah, memimpin kaum muslimin, shalat jumah dan sebagainya?

Memang benar, secara poin-poin amal, ada amalan tertentu yang memang wanita tidak mendapat porsi sebesar lelaki. Tapi sebenarnya peluang untuk menang selalunya sama karena meskipun pada satu poin amal tertentu wanita tidak bisa melakukannya, tapi pada poin yang lain justu kebalikannya, laki-lakilah yang tidak mungkin berpeluang mendapatkannya. Coba kita simak riwayat berikut;

Dari Asma binti Zaid berkata, ’“Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah utusan bagi seluruh wanita muslimah yang ada di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan seluruhnya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta’ala mengutusmu bagi laki-laki dan wanita, kemudian kami beriman kepada anda dan bersumpah setia kepada anda. Adapun kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum lelaki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat Jumat, mengantarkan jenazah dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad kamilah yang menjaga harta mereka, yamg mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami juga mendapatkan pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?”

Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menoleh kepada para sahabat dan bersabda :

“Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang dien yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?”

Para sahabat menjawab,”Benar, kami belum pernah mendengarnya ya Rasulullah!”

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“Kembalilah wahai Asma’ dan beritahukanlah kepada para wanita yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah seorang diantara mereka kepada suaminya, meminta keridhaan suaminya, dorongan dan persetujuannya itu dapat mengimbangi seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum lelaki.”

Maka kembalilah Asma’ sambil bertahlil dan bertakbir merasa gembira dengan apa disabdakan Rasulullah SAW.

Seharusnya ‘persamaan gender’ seperti inilah yang dimunculkan. Yaitu semangat untuk menyamai lelaki dalam hal mencari ridha ilahi. Bukan protes emansipasi yang emosional terhadap segala sesuatu yang berorientasi materi dan kadang tidak rasional. Tuntutan agar bisa sama-sama boleh bekerja di luar rumah, derajat yang sama dengan suami dalam keluarga, jatah yang sama dari warisan atau malah hak untuk sama-sama memiliki empat suami sebagaimana lelaki yang dibolehkan memiliki empat istri. Persamaan derajat semu yang sebenarnya adalah racun musuh-musuh Islam untuk merusak para muslimah.

Selain amal yang disebutkan dalam hadits tersebut masih ada lagi point emas yang bisa diraih oleh para muslimah dalam amal-amal shalih seperti menjaga janin, menyusui anak, mendidik mereka, juga berbagai ibadah yang diwajibkan atau disunahkan kepada manusia secara umum.

Kabar gembiranya, meskipun Asma mengatakan bahwa wanita tidak banyak diberi kesempatan berjihad, namun dalam kondisi tertentu, mereka dapat pula ikut berjihad dan mengambil poin dari amal paling mulia ini. Pada perang Yarmuk, para wanita muslimah banyak yang ikut andil dalam jihad sebagaimana yang disebutkan oleh Al Hafidh Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah, beliau membicarakan tentang perjuangan mujahidan mukminin. Beliau berkata,” Mereka berperang dengan perang besar-besaran hingga para wanita turut berperang di belakang mereka dengan gagah berani. Dalam bagian lain beliau berkata, ”Para wanita menghadang mujahidin yang lari dari berkecamuknya perang dan memukul mereka dengan kayu dan melempari mereka dengan batu.”

readmore »»  

TRAGEDI XIA1

hari ini ada masalah heboh buanget di kelas...
"SEPTIAN VS NURMA"
keren bangetttt....!!!!
sumpah!!! Nurma yg tiap harinya ga' pernah ngeluarin kata-kata kotor, tadi langsung angkat bicara...
tapi dasarnya Septian tuch nyebelin buangeettt!!!!
Unforgetable day....
readmore »»  
Tuesday, 8 February 2011

memalukan

hari ini waktu di kelas tuch nyebelin buangeeeeeetttt!!!!!!!
di ejek lach,,,
di godain,,,
rasanya pengen balezzz,,,, tapi gimana???
aku ga' bisa balez teman2Q,,,
hancurrrrrr hatiku!!!!
readmore »»  
Newer Posts Older Posts

Our Website Is Almost Ready

Time Left Until Launching

Notify Me When It's Ready