Pages

Thursday, 20 June 2013

PENDIDIKAN dan PEMBANGUNAN NASIONAL



PENDIDIKAN dan PEMBANGUNAN NASIONAL

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan.
Dosen pengampu:  Suprapti, M.Pd.

Disusun oleh:
1.      Anik Puspitasari                                  123221033     
2.      Anis Yunita Sari                                 123221034     
3.      Anisa Mandiri                                     123221035     
4.      Annisa Nurfatin Adilla                       123221036     
5.      Annisa Restyanti Arifin                      123221037     
6.      Asnah                                              26.08.6.2.022                                  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA  INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
SURAKARTA
2013


KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
       Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliahPengantar Pendidikan tentang “Pendidikan dan Pembangunan Nasional” dengan tepat waktu. Terima kasih kepada Ibu Suprapti, M.Pd., yang telah memberikan tugas tentang permasalahan dan peranan manusia dalam pendidikan dan pembangunan nasional untukdikaji. Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah sudi membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
       Dalam makalah ini, penyusun menjelaskan tentang permasalahan yang ada pada pendidikan dan pembangunan nasional yang tidak pernah lepas dari sumber daya manusianya. Selain itu, ada juga bahasan-bahasan mengenai peranan-peranan penting pendidikan dalam pembangunan nasional, maupun peranan manusia dalam pembangunan. Hal ini tentu saja merupakan bahasan yang menarik karena pembangunan nasional di Indonesia pada khususnya kurang menyentuh pada lapisan bawah. Maka dari itu, penyusun mencoba membuka apa sebenarnya hakekat pendidikan dan pembangunan nasional.
       Penyusun menyadari makalah ini tidakterlepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk menyempurnakan makalah kami. Kami mohon maaf atas kekurangan obyektif pada makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat, dan semoga Alloh SWT membalas dengan pahala yang setimpal.
Billahittaufiq Wal Hidayah

Penyusun                    

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .............................................................................     i
DAFTAR ISI  ...........................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................       1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................       2
C.     Tujuan................................................................................................      2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pembangunan ..................................................................      3
B.     Masalah Pembangunan ......................................................................     4
C.     Peranan Manusia dalam Pembangunan .............................................      6
D.    Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia ...      8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ........................................................................................     11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................      13
 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.Pendidikan dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga kependidikan.
Pendidikan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu sudut pandang masyarakat dan sudut pandang individu.Pendidikan dilihat dari sudut pandang masyarakat merupakan pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar nilai-nilai yang ada tetap terjaga kelestariannya, sehingga identitas suatu masyarakat tetap lestari. Sedangkn dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan merupakan proses pengembangan potensi-potensi yang terpendam dalam setiap individu, sehingga individu tersebut mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat. Merujuk dua sisi pandangan pendidikan tersebut seyogianya pendidikan di jadikan pijakan konkrit dalam upaya membangun karakter bangsa (nation character building). Sudah saatnya konsep pendidikan modern dan terarah yang sesuai dangan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat di terapkan oleh pemerintah.
Disamping itu, pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Pembangunan yang dilaksanakan tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar sifatnya. Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional sebagai dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha meletakkan kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa makna dari pembangunan?
2.      Apa saja masalah yang ada pada pembangunan?
3.      Bagaimanakah peranan manusia dalam pembanguan?
4.      Bagaimanakah peranan pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia?

C.     TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian dari pembangunan secara garis besar.
2.      Mengetahui berbagai permasalahan yang ada pada pembangunan khususnya pembangunan nasional.
3.      Mengetahui bagaimana peranan manusia dalam pembangunan nasional.
4.      Mengetahui bagaimana peranan pendidikan dalam pembangunan sumber daya manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pembangunan
Sebagaimana yang termaksud dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara bahwa pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai (GBHN, 1988). Pembangunan yang dilaksanakan tersebut ialah merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan dalam beberapa hal perubahan itu bahkan merupakan perubahan yang mendasar sifatnya. Artinya, pembangunan itu juga meliputi perubahan konstitusional sebagai dasarnya. Sebagai contoh adalah pembangunan Orde Baru yang berusaha meletakkan kembali pada pancasila secara murni dan konsekuen.
Di dalam pelaksanaan pembangunan nasional juga diperlukan beberapa asas, antara lain:
1.      Asas Manfaat.
Yakni bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan harus dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan bagi pengembangan pribadi warga Negara.
2.      Asas Usaha Bersama dan Kekeluargaan.
Yakni bahwa usaha mencapai cita-cita dan aspirasi bangsa harus merupakan usaha bersama dari bangsa dan seluruh rakyat yang dilakukan secara gotong royong dan dijiwai semangat kekeluargaan.
3.      Asas Demokrasi
Yakni demokrasi yang berdasarkan pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi serta dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.


4.      Asas Adil dan Merata.
Yakni bahwa hasil materil dan spiritual yang dicapai dalam pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh bangsa dan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak menikmati hasil-hasil pembangunan yang layak, diperlukan bagi kemanusiaan, dan sesuai dengan nilai darma baktinya yang diberikan kepada bangsa dan Negara.
5.      Asas Perikehidupan dalam Keseimbangan.
Yakni keseimbangan antara kepentingan-kepentingan yaitu kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan spiritual, jiwa dan raga, individe dan masyarakat, dan lain-lain.
6.      Asas Kesadaran Hukum.
Yakni setiap warga Negara Indonesia harus sadar dan taat kepada hukum, dan mewajibkan Negara untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
7.      Asas Kepercayaan Pada Diri Sendiri.
Yakni pembangunan naasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepada kepribadian bangsa (GBHN, 1988)

B.     Masalah Pembangunan.
1.      Dualisme kepemimpinan / pengaturan
Dualisme adalah ajaran atau aliran/faham yang memandang alam ini terdiri atas dua macam hakekat yaitu hakekat materi dan hakekat rohani. Dualisme pengaturan adalah pengaturan sistem pada Negara Indonesia yang bersifat dualisme sehingga mengakibatkan keterhambatnya pembangunan di Indonesia. Dualisme kepemimpinan yang sesungguhnya tidak dikehendaki dalam alam demokrasi. Tugas dan kewenangan pemerintahan yang mengatur urusan publik, seperti sistem politik dan birokrasi pemerintahan, penegakan hukum, keuangan dan moneter, sistem pertahanan dan keamanan adalah urusan publik yang tidak kebal dari pengawasan institusi demokrasi.
2.      Kependudukan dan Kemiskinan
Kependudukan di Indonesia tidak merata sehingga kepadatan di beberapa kota besar sangat mempengaruhi pembangunan. Dengan kepadatan penduduk tersebut maka persaingan untuk mencari lapangan kerja sangat sulit dan mengakibatkan pengangguran dan Kemiskinan.
Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
a.       Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
b.      Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak psikologis ini mempunyai efek di mana secara sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas.
c.       Biaya Sosial
Dengan semakin besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.
d.      Penerimaan Negara
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya penerimaan negara pun berkurang.
3.      Iklim dan Georafis
Iklim di Indonesia adalah tropis dan geografisnya berupa kepulauan, sehingga sulit untuk pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dan ditambah lokasi pulau-pulau berjarak cukup jauh. Negara Indonesia beriklim tropis sehingga sangat mudah untuk melakukan kegiatan pertanian, karena banyak penduduk Indonesia yang melakukan pertanian sehingga pembangunan menjadi sulit.
4.      Pemerataan pembangunan
Pemerataan pembangunan di Indonesia masih cukup labil, karena banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga pembangunan di Indonesia tidak merata. Akibatnya masih banyak beberapa daerah yang belum mendapatkan infrastruktur yang memadai, diantaranya: air bersih, lisrik, pendidikan ,dan lapangan pekerjaan. Akibat dari tidak meratanya pembangunan sangat banyaknya kemiskinan di Indonesia.

C.     Peranan Manusia dalam Pembangunan
Telah kita sadari bahwa manusia menempati posisi sentral dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga manusia didudukkan sebagai “obyek” sekaligus sebagai “subyek” dalam pembangunan. Karena faktor manusia menepati posisi sentral dalam pembangunan nasional, maka perlu ditingkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya insan. Sejalan dengan hal itu perlu dikembangkan suasana yang membangkitkan peranan yang aktif dan dinamis dari seluruh masyarakat dalam pembangunan.
Pada dasarnya dapat dibedakan dua bentuk perubahan: pertama mengenal struktur-struktur serta hubungan sosial, dan kedua adalah mengenal perilaku sosial dan psikologis. Bertalian dengan setiap perubahan dalam struktur dan hubungan sosial akibat perbaikan dibidang materiil dan teknik, terjadilah perubahan-perubahan yang bersesuaian dengan sikap, pikiran, nilai-nilai, kepercayaan dan perilaku orang-orang yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan materiil dan teknik itu.
Di dalam pembangunan manusia memiliki beberapa peran:
1.      Manusia sebagai perencana.
Potensi yang ada dalam arti manusia, dimana ia diciptakan Tuhan sebagai makhluk berfikir adalah merupakan potensi besar yang harus digali dan ditumbuh-kembangkan.
Salah satu keberhasilan dari suatu usaha (pembangunan) adalah diawali dari perencanaan yang teliti, cermat dengan memperhitungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses pembangunan.
2.      Manusia sebagai pelaksana.
Dalam pembangunan yang berdimensi, peranan manusia sebagai perencana sangatlah menentukan. Karena disamping manusia sebagai perencana, ia sekaligus sebagai pelaksana. Hal ini juga tercantum di dalam Garis-garis besar Hukum Negara, bahwa salah satu modal dasar pembangunan adalah jumlah penduduk yang besar.
3.      Manusia sebagai pengawas.
Pembangunan yang berlangsung yang diawali dengan perencanaan yang baik dan didukung oleh tenaga-tenaga yang terampil yang dapat diandalkan, tidak selamanya menjamin keberhasilan dari pembangunan. Perjalanan hidup dan kehidupan manusia tidaklah selamanya berjalan mulus, tanpa adanya gangguan, rintangan maupun hambatan yang menghadangnya, melainkan pada suatu saat pasti terdapat kerikil-kerikil yang dapat mengganggunya, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri manusia-manusianya. Demikian pula dalam usaha-usahda pembangunan, walaupun sudah diawali dengan perencanaan yang baik dan matang yang dilakukan oleh para ahli yang berkompeten dibidangnya serta didukung oleh tenaga-tenaga lapangan yang memiliki keterampilan yang tinggi, namun masih banyak terjadi adanya hal-hal yang tidak diinginkan bersama sebagai missal; terjadinya kebocoran-kebocoran anggaran, mutu yang kurang baik, sikap ABS tidak efisien waktu, tidak jujur, banyaknya gejala “nepotisme” mental suka menerobis dan sebagainya.
Oleh karena itu agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil seperti apa yang diharapkan, maka perlu dilaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program di lapangan. Fungsi pengawasan ini bertugas mengontrol, mengawasi proses pembangunan dilapangan apabila ditemukan kekurangan, hambatan, kepincangan-kepincangan selama proses pelaksanaan program dapat segera dicarikan upaya-upaya pemecahannya.

D.    Peranan Pendidikan dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia.
Dalam meningkatkan manusia sebagai makhluk individu yang berpotensi fisik dan nonfisik, dilaksanakan dengan pemberian pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap. Proses tersebut berlangsung dalam jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.John Vaizei dalam bukunya Education in the Modern World (1965) mengemukakan peranan pendidikan sebagai berikut :
1.      Melalui lembaga mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan lembaga riset memberikan gagasan-gagasan dan teknik baru.
2.      Melalui sekolah dan latihan-latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan.
3.      Penanaman sikap.
Dalam menghadapi perubahan masyarakat yang terus menerus dan berjalan secara cepat manusia dituntut untuk selalu belajar dan adaptasi dengan perkembangan masyarakat sesuai dengan zamannya. Dengan perkataan lain manusia akan menjadi ”pelajar seumur hidup”. Untuk itu sekolah berperan untuk mepersiapkan peserta didiknya menjadi pelajar seumur hidup yang mampu belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. Menurut Moedjiono dalam buku dasar-dasar Kependidikan (1986), mengemukakan bahwa aktivitas belajar dalam rangka menghadapi perubahan-perubahan yang cepat di dalam masyarakat menghendaki:
1.      kemampuan untuk mendapatkan informasi,
2.      keterampilan kognitif yang tinggi,
3.      kemampuan menggunakan strategi dalam memecahkan masalah,
4.      kemampuan menentukan tujuan yang ingin dicapai,
5.      mengevaluasi hasil belajar sendiri,
6.      adanya motivasi untuk belajar, dan
7.      adanya pemahaman diri sendiri.
Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, diharapkan pendidikan dapat memberi sumbangan dalam bentuk:
1.      Pembinaan mental Pancasila seperti memberikan pelajaran tentang nilai-nilai pancasila sejak dini.
2.      Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa seperti upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari besar lainnya.
3.      Pembinaan ketahanan nasional seperti mengikuti menwa(resimen mahasiswa).
4.      Pembinaan rule of law yang berarti berbuat atas dasar hukum yang berlaku.
5.      Pembinaan hak-hak asasi manusia.
6.      Pembinaan hidup rasional, efektif dan produktif.
7.      Pembinaan ilmu pengetahuan dan teknologi.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan.
Pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan terus-menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaan pembangunan berdasarkan pada asas manfaat, asas usaha bersama dan kekeluargaan, asas demokrasi, asas adil dan merata, asas perikehidupan dalam keseimbangan, asas kesadaran hukum, dan asas kepercayaan pada diri sendiri.
Ada beberapa masalah dalam pembangunan, yakni:
1.    Dualisme kepemimpinan / pengaturan
2.    Kependudukan dan Kemiskinan
Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
a.       Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita.
b.      Beban Psikologis.
c.       Biaya Sosial.
d.      Penerimaan Negara.
3.      Iklim dan Georafis.
4.      Pemerataan pembangunan.

Manusia sangat berperan penting dalam pembangunan, adapun beberapa peran manusia dalam pembangunan, yakni:
1.      Manusia sebagai perencana.
2.      Manusia sebagai pelaksana.
3.      Manusia sebagai pengawas.
John Vaizei dalam bukunya Education in the Modern World (1965) mengemukakan peranan pendidikan sebagai berikut :
1.      Melalui lembaga mengemukakan peranan pendidikan tinggi dan lembaga riset memberikan gagasan-gagasan dan teknik baru.
2.      Melalui sekolah dan latihan-latihan mempersiapkan tenaga kerja terampil berpengetahuan.
3.      Penanaman sikap.
Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, diharapkan pendidikan dapat memberi sumbangan dalam bentuk:
1.      Pembinaan mental Pancasila seperti memberikan pelajaran tentang nilai-nilai pancasila sejak dini.
2.      Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa seperti upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari besar lainnya.
3.      Pembinaan ketahanan nasional seperti mengikuti menwa (resimen mahasiswa).
4.      Pembinaan rule of law yang berarti berbuat atas dasar hukum yang berlaku.
5.      Pembinaan hak-hak asasi manusia.
6.      Pembinaan hidup rasional, efektif dan produktif.
7.      Pembinaan ilmu pengetahuan dan teknologi.


DAFTAR PUSTAKA
Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
At-Tahir, Poetra. 2013. “Pendidikan dan Pembangunan Nasioanal”. http://www.slideshare.net/PoetraAtTahir/pendidikan-dan-pembangunan-nasional (diakses pada tanggal 10/06/2013)
Anwar, Syaiful. 2010. “Pendidikan dan Pembangunan Nasional”. Syaiful-Rahayu.com. http://semutuyet.blogspot.com/2012/11/pendidikan-dan-pembangunan-nasional.html (diakses pada tanggal 10/06/2013)



No comments:

Post a Comment